Stunting merupakan masalah kesehatan pada anak-anak, terlebih pada anak-anak di negara-negara berkembang. Stunting adalah permasalahan akibat kurangnya asupan gizi pada masa pertumbuhan dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya tumbuh kembang si kecil.
Salah satu ciri fisik dari stunting adalah tinggi badan anak yang lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Masyarakat menganggap kondisi tubuh yang pendek karena faktor turunan atau genetika.
Faktanya faktor genetika berpengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibanding dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa dampak stunting yang wajib diwaspadai, sebab mempengaruhi tumbuh kembang anak secara langsung, sekarang maupun dalam jangka panjang.
Dampak Stunting pada Anak
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Salah satu dampak paling nyata dari stunting adalah gangguan pertumbuhan fisik. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka yang mendapatkan nutrisi yang cukup. Kondisi ini dapat mengganggu mobilitas mereka dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti masalah pada tulang dan otot.
2. Gangguan Kognitif
Selain dampak fisik, stunting juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak. Kekurangan gizi pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan otak, termasuk kemampuan kognitif seperti daya ingat, pemecahan masalah, dan kemampuan belajar. Hal ini dapat menghambat potensi intelektual anak dan memengaruhi pencapaian akademis mereka.
3. Rentan Terhadap Penyakit
Anak-anak yang mengalami stunting juga cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit menular. Infeksi yang sering dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah kesehatan tambahan.
4. Masalah Kesehatan Kronis
Stunting dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah kesehatan kronis saat dewasa. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Dengan kata lain, stunting tidak hanya memengaruhi masa kanak-kanak, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mereka di masa dewasa.
5. Kemiskinan Berkelanjutan
Stunting dapat menciptakan lingkaran setan kemiskinan yang sulit untuk dipecahkan. Anak yang tumbuh dengan stunting cenderung memiliki peluang pendidikan dan pekerjaan yang lebih rendah di masa dewasa, yang dapat berkontribusi pada kemiskinan berkelanjutan.
6. Kemampuan Produktif Terbatas
Dalam jangka panjang, anak-anak yang mengalami stunting mungkin memiliki kemampuan produktif yang terbatas, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Kesimpulan
Stunting adalah masalah serius yang dapat memengaruhi masa depan anak-anak. Oleh karena itu, upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan organisasi kesehatan sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah upaya pencegehan. Adapaun cara mencegah stunting yang dapat dilakukan adalah seperti memberi asupan nutrisi yang baik sejak dalam kandungan, asi ekslusif, pemberian makanan bergizi pada anak, kemudahan akses kesehatan yang berkualitas, dan pentingnya pendidikan kesehatan bagi orang tua.
Dengan begitu, potentsi stunting pada anak akan berkurang. Dan yang paling penting, dapat memberikan setiap anak peluang yang adil untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.