Cara Mengatasi No Bootable Device Pada Windows

Angga

No Bootable Device, Cara Mengatasi No Bootable Device Pada Windows, Penyebab No Bootable Device Pada Windows
No Bootable Device

No Bootable Device merupakan pesan kerusakan pada Windows saat ketika baru saja menghidupkan laptop, pesan kerusakan ini menyebabkan laptop menjadi tidak bisa booting. Kerusakan seperti ini banyak dialami pengguna laptop di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

Pada umumnya pesan kerusakan ini muncul ketika sistem operasi tidak terbaca pada perangkat penyimpanan baik pada harddisk maupun SSD. Selain itu bisa juga karena laptop terkena virus, ataupun karena kesalahan pada pengaturan BIOS. Untuk mengatasi permasalahan tersebut terdapat beberapa cara, berikut diataranya.

Penyebab No Bootable Device Pada Windows dan Cara Mengatasinya

1. Harddisk atau SSD Tidak Terbaca
Penyebab pertama No Bootable Device pada windows adalah harddisk atau SSD yang tidak terbaca. Untuk mengecek harddisk terbaca atau tidak dengan masuk ke BIOS, untuk cara masuk BIOS setiap merk mempunyai shortcut berbeda-beda.

Setelah Masuk ke tab boot, apabila pada harddisk jika muncul HDD model name dan serial number harddisk maka harddisk masih terbaca. Akan tetepai jika None artinya harddisk tidak terbaca.

Apbila harddisk tidak terbaca, coba lepas harddisk dari konektor, lalu pasang kembali dan nyalakan laptop lalu cek kembali harddisknya apakah sudah terbaca atau belum. Jika masih tidak terbaca, coba dengan mengganti kabel connector barangkali kabelnya yang rusak, kabel ini bisa dibeli di toko komputer dan harganya masih cukup terjangkau.

Jika setelah ganti connector masih tidak terbaca coba tes harddisk di laptop lain. Disini nanti bisa diketahui apakah harddisk masih terbaca atau tidak. Jika harddisk rusak dan benar-benar tidak terbaca, mau tidak mau harus dilembiru (lempar beli yang baru). Harga harddisk sendiri untuk saat ini sudah relatif menjadi lebih murah.

2. Salah Boot Priority
Penyebab No Bootable Device pada windows selanjutnya adalah dikarenakan salah boot priority. Jika saat mengecek harddisk ternyata masih dapat terbaca, bisa jadi salah pada boot prioritynya. Boot Priority adalah pengaturan yang memerintahkan laptop melakukan booting sesuai dengan urutannya.

Sehingga pesan error No Bootable Device pada windows muncul ketika boot prioritynya tidak sesuai dengan yang seharusnya, dimana seharusnya menempatkan harddisk yang berisi sitem di urutan pertama. Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengatur boot priority, cara mengaturnya bisa dikatakan berbeda-beda mengingat kebanyakan komputer dan laptop memiliki versi BIOS yang berbeda-beda. Akan tetapi secara garis besar adalah dengan menyalakan komputer atau laptop, masuk ke bagian BIOS, lalu cari dan masuk ke pengaturan Boot Priority, terakhir atur pengaturan Boot Priority dengan memilih harddisk yang berisi sistem menjadi yang pertama

3. Salah Pengturan Boot Mode
Pada pengaturan boot mode terdapat pilihan Legacy dan UEFI. Jika membandingakan antara Legacy BIOS dengan UEFI, maka UEFI mempunyai banyak kelebihan baik dari segi fitur, level bahasa pemrograman, kecanggihan dan kelengkapan fitur pengontrolan hardware komputer, tampilan visual, kapasitas memori dan bit code. Sebab Legacy merupakan standar teknologi yang sudah ada sejak 30 tahunan lalu, sedangkan UEFI adalah versi penyempurnaan dari Legacy. UEFI hadir untuk mengatasi keterbatasan (ketertinggalan) Legacy BIOS untuk bisa mensupport perkembangan pesat dari teknologi saat ini.

No Bootable Device pada windows adalah ketika penggunaan harddisk dengan format GPT akan tetapi pemilihan boot mode Legacy. Dimana seharusnya menggunakan boot mode UEFI, sebab UEFI memberi dukungan pada format GPT harddisk, kemampuan booting dari harddisk dengan kapasitas besar hingga mencapai 2TB. Sehingga pastikan harrdisk milikmu menggunakan format GPT atau MBR sebab akan mempengaruhi pilihan pada boot modenya. Jika format GPT maka pilih UEFI, jika formatnya MBR maka pilih Legacy.

4. Instal Ulang Windows
Jika dalam kondisi harddisk masih terbaca tetapi usaha mencopot dan memasang harddisk kembali, mengganti kabel connector, mengatur boot priority, mengatur boot mode, dan kesemuanya tidak berhasil. Maka langkah terakhir adalah melakukan instal ulang. Solusi ini cocok untuk mengatasi Windows yang rusak dikarenakan data yang corrupt maupun terkena virus.

Dengan melakukan instal ulang maka data lama akan terhapus diganti dengan yang baru. Sehingga kerusakan yang menyebabkan masalah ‘No Bootable Device Found’ bisa dipastikan akan hilang. Tetapi dengan catatan bahwa Harddisk masih terbaca dan masih normal.

Kesimpulan

Pada dasarnya error no bootable device pada windows bukanlah kerusakan yang berat, asalkan kerusakan tidak terjadi pada komponen hardwarenya. Masalah ini juga bisa terjadi di segala jenis merk seperti Acer, Asus, Toshiba, Lenovo, VAIO, Dell, HP dan merk-merk laptop lainnya.

Cara-cara diatas adalah cara yang biasanya saya lakukan ketika menemui pesan error ini. Dan sampai sekarang saya selalu berhasil memperbaiki pesan no bootable device ini. Jika kamu sebagai pembaca juga mengalami hal yang sama tetapi memiliki cara mengatasinya yang berbeda dengan cara diatas, bisa sharing melalui kolom komentar. Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Related Post

5 pemikiran pada “Cara Mengatasi No Bootable Device Pada Windows”

  1. gimana cara mengatasi error laptop ACER Aspire ES 14 “No Bootable Device”, sedangkan pada bios terdetek HDD dan serial Number juga ada tertera di Bios. tapi pesan tersebut tidak hilang. dan sistem tidak dapat boot. bagaimana merubah setting bios ke UEFI atau LEGACY, sedangkan pada bios laptop ku tidak terdapat setting tersebut.

    Balas
  2. Laptop ku juga seperti ini kasusnya persis kemarin, saya putar otak waktu dan ambil kesimpulanku logikanya adalah jika tidak terbaca hardisk ny sma sekali (tidak tertera keterangannya di bios) berarti hardware nya (hrdisk yg bermasalah jdi ku beranikan bongkar laptop dan colok cabut cable connector, pasrah lalu ku nyalakan lgi dan syukur ternyata nyalaa laptopny.

    Balas

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer